Senin, 21 November 2011

~ DIA ~



BismillAh...
Assalamu'alaikum

dia...

di sudut itu, membuka mata ketika mentari mulai menyinari Bumi

menyibak kabut merekah membelai tabir

dalam angan jiwa, yg mengajakku menyambut indah nya dunia

pada seraut wajah yang jauh di sana ,seperti hamparan indah

adalah perwujudan rindu yang tidak pernah pupus

dia

di sudut itu mengajakku bermain di kala Tetes demi tetes Embun pagi mulai mengering ,bersama kicau burung, wangi bunga-bunga, di bawah tumbuh rimbum pohon yg tak prnah layu untuk menghitung hitung waktu yang terus melaju

lewat suaranya bersama hambusan angin yg memberiku kesegaran pada jiwa yang menyimpan seribu sepi daalam hati.

seperti mimpi semalam atau hujan kemarin yg terus memberikan kenangan dalam sebuah senyuman
hingga rembulan dan bintang lenyap di ujung fajar.

Kuhirup segarnya udara udara ,melambaikan tanganku bersama tarian ilalang yg lembut menghaturkan Salam sapaan yang ingin selalu ku ucapkan

dia

di sudut itu bercerita tentang sebuah keindahan dan keabadian

gemetar angin melewati kelembutan doa doa di ujung desa

memikul derita ,menjadikan nya menjadi sebuah cahaya secerah mentari di kala pagi ,yang membuka kehidupan.

tenang seperti suasana keindahan ,sejuk seperi hijau rerumputan ,
mengajakku bercerita tentang hujan dan senja yang hilang

tentang sungai sungai dan lumut pagi yang kekal

semua tentang keindahan...................

~ Aish ~

nice sunday to you my friend

~ I FOUND YOU ~



BismillAh..

Di waktu musim yang berlabuh. Orang-orang di tepi tumbuhnya desaku, dan kesunyian kampung-kampung kalbuku, dalam langkah membaktikan hadirmu menjelang esok.

Seperti Engkau katakan dalam mimpiku, “aku datang untuk menyatu dalam pelukanmu, menjadi bayangan pagi harimu, lalu kita akan tumbuhkan pepohonan yang menaungi keterikan bumi, lalu Engkau ajari aku membentuk jalan-jalan, dalam kesempitan orang-orang untuk pergi ke arah-arah hidupnya. Kemudian aku kan lahirkan jiwa-jiwa perkasa untuk membangun harapan-harapan. Aku datang untuk-Mu, bukankah telah Engkau panggil, di syair-syair sepi-Mu yang membuatku haus, nyanyian-Mu memintaku, di keinginan membagi hari depan. Sedang aku bersembunyi di balik kehadiranku “

Seperti kataku di lembaran daun-daun yang gugur, telah kusebut untuk-MU, “ dan kau datang untuk cahaya kerinduanku, selalu aku akan terjaga di setiap malamku di sertai fajar pagi-Mu, selalu kaki-kakiku merintis semak untuk membuka belukar kesesatan-kesesatan hidup ini, dan dunia yang menjerat mimpi-mimpi ku. Terhapuslah rasa haus dan kering, di daratan jiwaku atau di kepekatan asa-asaku. Engkau sungguh indah, angin kabarkan selalu rindu dari nyanyian lebah tentang bunga bunga manis di halaman.”

Kutanya pada-mu, “ katakan apakah artiku dalam kehidupanku.”

Jawabku “ Engkau adalah keinginanku, dimana tangan-tanganku bertaut untuk kokoh membangun perlindungan, inginkanku di setiap tidurku ada lembaran kedamaian, sambunglah nyanyianku untuk pecahkan sepi, dan hari-hari takkan pernah bersedih, tak ada jalan untuk meninggalkan keindahan. Engkau adalah tempatku berpasrah tanpa merasa susah. “

Di waktu senja yang berhenti, dan aku duduk menjadi satu dimensi. Panorama kesempatan menahan laju sang waktu. Itulah hidup ku. Rinduku tiada di akhir penyatuan, kecuali senja ini tak pernah berganti malam yang binasa ditelan dalamnya gelap-gelap. Namun memahami pertemuan jiwa , masih mencipta harapan-harapan bahwa dunia ini terus ada.

“ yaALLAH jatuhkanlah diriKU dalam gelombang jingga-jinggaku, menulis untuk esok, dimana ketakutan benar-benar hilang, dan nafas telah terbit dalam jiwaku. Saat yang mewarnai wajah-wajah manusia dalam senyum dan cahaya. Esok kansambut nyanyianku di pagi, saat hidup melangkah berisi pinta-pintaku sepanjang waktu. Dekat disisi-MU selama kerinduanku adalah keinginan dalam kebenaran, yang memastikan hidupku datang hanya untuk akhir yang sejati.

insyaALLAH

~ Aish ~

Taubat


Sudahlah...

Usah kau seka air matamu,
Simpan saja tisutisu itu untuk malamu

Pergilah,
jangan sisakan bayangmu
Tujulah kampung orangorang sholih itu

Yakinlah,
Hitam kelam dosamu
Tak sebanding dengan Rahmat Rabbmu...

#taubat

Amang ikak

`` Bukan Untuk Selamanya ``


--- Bismillah...---

lihatlah ...

hari berlalu tanpa ada kepastian

semua letak, bergantung pada perubahan

lihatlah...

ini semua hanya gulir kehidupan



aku, kamu, dan semua yang ada , akan berlalu

karena ini hanya persinggahan



karena ini hanya satu imajinasi dalam kenyataan



jangan merasa ini untuk selamanya



karena tak ada yang abadi di dunia





daun-daun pun tak bertahan lama pada tangkainya



bunga-bunga yang indah pun akan berguguran pada waktunya





resapi arti hidup



apa yang dicari dan apa yang harus dimiliki





pernahkah terpikirkan olehmu?

semua ini tak akan abadi...



hidupku seperti ini,mencoba untuk berarti

coba tersenyum lewati hari



jangan sesali mimpi mimpi..

karena kita disini sama sama berimajinasi





hidup ini indah,hidup ini bahagia....?



ingatlah, itu bukan untuk selamanya





But we must keep smileee ..keep trying..and keep believing...



for this Life,Love and Lough...


Godnight everyone sweetdreams... ^_^

Syair Jiwaku


Syair Jiwaku
Mencoba menasehati dan memintaku untuk mendengar suara yg keluar bukan dari lidah ataupun tenggorokan, teriakan dan jeritan di telingakuyg seakan sia-sia...
Kini aku belajar mendengar keheningan yg bergema dan melantunkan lagu dari jaman- kejaman, menyanyikan nada langit dan menyingkap tabir rahasia keabadian,,, Ingin rasanya memuaskan kehausan dngn meminum anggur yg tak di tuangkan ke dlm cangkir-cangkir,yg belum terangkat oleh tangan dan tak tersentuh oleh bibir hingga hari itu kehausanku seperti nyala redup yg terkubur dlm Abu,tertiup angin semilir dari musim ke musim, bunga berbunga..kerinduan menjadi cangkirku,cinta menjadi anggurku dan kesendirian adalah KEBAHAGIAANKU...

Syair Jiwaku...
Mengundangku untuk menghirup harum tumbuhan yg tak memiliki akar, tangkai maupun bunga, yg tak pernah terlihat mata..lalu...aku mencari bau harum dalam kebun-kebun, dlm botol minyak wangi...dan tumbuh-tumbuhan...
Syair Jiwaku memberitahuku...bahwa pohon berbunga di musim bunga, dan berbuah di musim panas dan menggugurkan daun-daunnya di musim gugur untuk menjadi benar-benar telanjang di musim dingin..
Syair Jiwaku..menerangiku bahwa cahaya yg kubawa bukanlah cahayaku, bahwa laguku tidak di ciptakan dlm diriku, karna meski aku berjalan di atas cahaya aku bukanlah cahaya, dan meskipun aku bermain kecapi yg di ikat EMAS oleh dawai-dawaiku, aku bukanlah pemain kecapi...
''Di sana ada hari semalam dan di sana ada hari esok ''
Pada saat itu Syair Jiwaku membutuhkan teman, menganggap masa lampau sebuah zaman lenyap dan akan di lupakan, dan masa yg tak bisa kucapai...lalu akupun merasa aku sangat membutuhkan saudara-saudaraku untuk menerangiku.

Ku katakan dan ku simpan apa yg ada pada diriku , dalam kata-kata yg tak pernah ku dengar di telingaku, lalu aku MENGEMIS padaALLAH RABB ku agar memberi hidayah-Nya padaku, aku memohon pada RASULULLAH sallallahu alayhi wassalam kekasih hatiku untuk membeti safaat nya padaku, juga aku meminta pada saudara-saudara seIman ku untuk menjadi sahabat ku..
Menjaga dan terjaga seperti saat ini..
karna cinta bagiku bagaikan Jaring Lelabah di antara dua bunga, dekat satu sama lain. menjadi suatu Lingkaran cahaya di sekeliling, melingkari semua yg ada dan bertambah secara kekal.

Keindahannya seperti Titik Api yg tergulung Asap...



CATATAN:



Ucapan, ‘ya rasulullah, beri aku syafaat’ adalah perkataan yang terlarang. Jika ada yang mengatakan, ‘Bukankah Rasulullah itu memberi syafaat?’ maka jawaban sebagai berikut. Memang, Rasulullah itu memberi syafaat. Akan tetapi jangan meminta syafaat kepada beliau. Yang benar, mintalah syafaat kepada Allah. Doa yang benar, ‘Ya Allah, berilah aku syafaat nabiMu’.

Saat Kiamat terjadi, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang hidup dan bisa dimintai tolong. Karenanya, ketika itu boleh minta kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan setelah beliau meninggal dan sebelum beliau dibangkitkan, tidak boleh minta syafaat kepada beliau.
Jadi ucapan, ‘ya rasulullah, beri aku syafaat’ adalah ucapan kemusyrikan karena kita tidak boleh meminta kepada selain Allah. Siapa saja yang berdoa dan meminta kepada selain Allah maka dia telah berbuat kemusyrikan

وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا

Yang artinya, “Dan Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah” (QS Jin:18).

Lain halnya dengan berdoa kepada orang yang hidup, satu tempat dengan kita dan bisa menolong kita. Berdoa kepada orang semisal ini tidaklah syirik. Misalnya ucapan, “Wahai fulan, bantu aku untuk memperbaiki mobilku atau merawat kebunku atau memperbaiki rumahku atau beri aku pinjaman uang”. Ucapan semacam ini jika ditujukan kepada orang yang masih hidup dan satu tempat dengan kita atau beda tempat namun kita hubungi via telepon itu diperbolehkan.

Berdoa kepada orang yang sudah meninggal dunia atau orang hidup yang beda tempat dan dia tidak mendengar permohonan kita dan permintaan kita adalah perkara yang hanya mampu diwujudkan oleh Allah, maka itu termasuk kemusyrikan dan kemurtadan. Semisal meminta kepada orang yang sudah meninggal agar menghilangkan kesusahan.

وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ (13) إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ

Yang artinya, “Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. dan dihari kiamat mereka akan mengingkari kemusyirikanmu” (QS al Fathir:13-14).

Dengan tegas dalam ayat ini Allah mengatakan bahwa berdoa kepada selain Allah itu kemusyrikan.

وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ

Yang artinya, “Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, Maka Sesungguhnya kamu kalau begitu Termasuk orang-orang yang zalim” (QS Yunus:106). Yang dimaksud dengan orang yang zalim dalam ayat ini adalah orang yang musyrik.

وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آَخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ

Yang artinya, “Dan Barangsiapa menyembah Tuhan yang lain di samping Allah, Padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, Maka Sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung” (QS al Mukminun:117). Dengan tegas dalam ayat ini Allah mengatakan bahwa orang yang berdoa kepada selain Allah itu kafir.

Sehingga bisa kita simpulkan bahwa dengan tegas dalam al Qur’an, Allah menetapkan bahwa berdoa kepada selain Allah dalam perkara yang hanya mampu diwujudkan oleh Allah adalah kekafiran dan kemusyrikan serta keluar dari Islam.

Akan tetapi jika orang tersebut bertaubat sebelum meninggal maka Allah pasti menerima taubatnya. Namun jika orang itu mati dengan membawa kemusyrikan maka semua amalnya terhapus dan dia termasuk penghuni neraka. [amang ikak]

Mengenali kelam yang kelabu




Melihat gelap dan terang…
Kehidupan…



Pergantian sang waktu yang begitu cepat, bertambahnya hari dan pengetahuan, membuatku terdorong untuk beradaptasi dengannya, asa dan impian, cinta dan persahabatan .. tiap hari aku selalu berinteraksi dengannya.

Seindah pelangi, mungkin itu harapan ke depan .. walaupun aku tahu, setiap hari aku bergelut dengan hitam dan putih, keputusasaan dan semangat, kesedihan dan kegembiraan, kenyataan dan ketiadaan.

Perjumpaan serta perpisahan .. kosong adalah isi dan isi adalah kosong, demikian yang sering saya dengar. Dunia hanya untuk tempat kita ‘singgah’ lalu dilanjutkan untuk proses ketiadaan. Dan kenyataan, kosong dan isi adalah sama, tak ada bedanya, semua hal yang terjadi di dunia ini, di kehidupan kita ini.

Hidup bersama sang waktu, berjalan ke kanan, berjalan ke kiri, serta lurus maupun berliku. Berdetik setiap saat, tanpa memperdulikan apapun. Tak akan pernah berhenti, tanpa pernah ada peringatan dan kesempatan lagi.

Tak semudah membalik telapak tangan, meskipun setiap hari aku bersamanya. Hitam, putih, sepertinya aku masih buta, aku tak bisa melihat, gelap dan gelap rasanya. Aku butuh ‘cahaya’ untuk menerangi mataku supaya aku bisa melihat lagi, seperti awal pertama kalinya aku terlahir di dunia.

membuka mata…

melihat dunia dengan bangga

aku sapa dengan senyuman
usap tangisku yang menderu

pelan-pelan bangkit

berdiri melihat kedepan

berjalan menuruti kata
‘ sang hati ’

never die…

for my life…

until me…

be one with you…
my shine…

hanya saja…

kadang gelap di depan pupilku
masih mengitari benak ku

diantara hitam, putih dan cahaya
rasa dalam rasa

Oleh : Meisyah Hanan

╰☆╮ BIAS-BIAS MEGA ╰☆╮

*´¨)
¸.•´¸.•*´¨) ¸.•*¨)
(¸.•´ (¸.•` BismillAh...yaALLAH, Jika Tulisan ini bermanfaat maka perkenankanlah hamba mengayunkan lentik nya jari jemari ini pada keybord yang ada di hadapan hamba sekarang,tapi jika tulisan ini tidak ada manfaat nya maka Ampunilah hamba karna tak ada seorang pun yg akan mengampuni hamba selain dari pada Engkau. Dan dengan seijin-Mu hamba ingin berbagi dngn sahabat yg seIman yg tetapa berada di jalan-Mu tertutama pada manhaj yg mulia ini [MANHAJ SALAF]*´¨)
¸.•´¸.•*´¨) ¸.•*¨)
(¸.•´ (¸.•`
Assalamu'alaikum...
Kehidupan terus saja berjalan tanpa ada kompromi
,lihatlah ...
hari berlalu tanpa ada kepastian
semua letak, bergantung pada perubahan
lihatlah...
ini semua hanya gulir kehidupan
aku, kamu, dan semua yang ada , akan berlalu
karena ini hanya persinggahan
jangan merasa ini untuk selamanya
karena tak ada yang abadi di dunia
daun-daun pun tak bertahan lama pada tangkainya
bunga-bunga yang indah pun akan berguguran pada waktunya
resapi arti hidup...
apa yg kita cari dan apa yg harus kita miliki
wahai saudaraku seiman..mungkin sebagian dari kita berpikir ingin mendapatkan ini dan itu di dunia ini,tapi pernahkah terpikir oleh kita bahwa persinggahan yg kekal adalah syurga,danbagaimanakah cara kita untuk meraihnya? dan mungkinkah kita akan memilikinya?
Betapa sekelumit kehidupan kita yg mungkin tak pernah kita sadari dan membuat kita terperosok pada DOSA . Neraka mungkin semua orang yg beriman tidak akan menginginkannya, tidak kah engkau tahu wahai saudaraku terkadang tanpa kita sadari dosa-dosa kecil pun bisa menggering kita menempatinya. Jika kita mau meresapi ini semua maka dari akan berfikir Al Jannah (surga) adalah tempat tinggal yang kekal, penuh dengan kenikmatan yang lezat yang tidak bisa dibandingkan dengan segala kenikmatan yang ada dunia,dan negeri itu  hanya bisa dicapai oleh orang-orang yang bertaqwa kepada Allah subhanahu wata’ala.sedangkan Neraka  Sejelek-jeleknya tempat tinggal dan seburuk-buruknya tempat kembali[للّھُمَّ اَجِر نِی مِنَ النّار.]tempat tinggal yang bakal dihuni oleh orang-orang yang tidak mau tunduk dan taat kepada Allah subhanahu wata’ala dan itulah tempat kembali bagi orang-orang yang enggan terhadap petunjuk Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.
wahai saudaraku seiman marilah kita melembutkan hati, menundukkan pandangan, meneteskan air mata dan meredam hawa nafsu. Menjadikan sedikit ketawa dan canda. Mengingatkan tentang ajal (maut) yang datang secara tiba-tiba,Sudahkah kita siap mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan yang kita lakukan di hari kiamat kelak?
ya,,, mungkin ini suatu pertanyaan yg besar buat kita semua orang-orang yg beriman.
Dari shahabat Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ رَأَيْتُمْ مَا رَأَيْتُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا. قَالُوا: وَمَا رَأَيْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ: رَأَيْتُ الْجَنَّةَ وَالنَّارَ.
“Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya kalian melihat apa yang aku lihat, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” Para shahabat bertanya: “Apa yang engkau lihat ya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam” Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Saya melihat Al Jannah dan An Naar.” (HR. Muslim Kitab Sholat no. 426)

★★★

Ketika senja Ramadhan berlalu dan fajar Syawal pun menjelang, gema takbir telah di kumandangkan dan hari kemenangan telah tiba , semua umat bersimpuh meneteskan air mata kebahagiaan ingin meneguk nikmat yg tiada bisa terungkapakan dan puji syukur di panjatkan 'ALHAMDULILLAH'.
'TaqabbalallAhu minna wa minkum'-->> 'semoga ALLAH Menerima dari kami dan dari kamu' seuntai kata yg kita ucapkan di hari kemenangan.tak lupa pula kata itu juga ku ucapkan pada seorang ibu setengah baya yg terbaring di sebuah ruang kamar rumah sakit dengan senyumannya dia pun menjawab ucapan itu meskipun agak pelan suaranya,jadi ingat sebuah hadist ''
Janganlah Engkau meremehkan kebaikan,meskipun cuma sekedar bermuka manis saat bertemu saudaramu(Hr.Muslim;2626)“ ''
Hari raya adalah moment yg sangat membahagiakan bagi kita semua umat islam, di mana pada hari itu kita semua di beri kenikmatan untuk dapat berkumpul dngn keuarga,memakai pakaian baru dan menikmati hidangan2 yang lezat, dll.Tapi ingatkah kita pada ayat Al-Qur'an'' Ketahuilah oleh kalian,sesungguhnya kehidupan itu hanyalah permainan dan suatu yg melalaikan,perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta berbangga-banggaan dngn banyak nya harta dan anak,seperti hujan yg karenanya tumbuh tanam-tanaman yg membuat kagum para petani,kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lantas menjadi hancur,dan di Akherat nanti ada Azab yg keras dan Ampunan dari Allah serta keridhoannya; dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yg menipu[Qs.Al-Hadid;20]''
Hari raya kali ini aku merasa ada perbedaan dngn hari raya kemarin2, sejak beberapa hari Akhir Ramadhan aku merasa ada yg istimewa pada tahun ini, ada banyak hikmah yg bisa ku ambil dari ramadhan dan syawal tahun ini,aku banyak berbicara dengan seorang ibu setengah baya yg baik hatinya di saat-saat terakhir nya, Entahlah baru berberapa hari aku mengenalnya tapi aku merasa sudah sangat dekat dengan nya. Setiap aku datang menyapanya dngn senyuman dia selalu memujiku '' non Aish cantik baik hati lagi''... lalu apakah aku menjadi bangga dngn pujiannya itu ???.. Oh tidak ... sungguh sama sekali tidak 'Apabila kamu di hormati dngn suatu penghormatan maka balaslah penghormatan itu dngn yg lbh baik atau balaslah( dngn yg serupa)[Qs.An-Nisa;86''
Seorang ibu muda yg sangat aku kagumi keIstiqomahannya, dia memberiku banyak arti hidup meskipun aku bukan siapa-siapa bagi dia, hanya beberapa saat saja aku mengenal nya ,hanya seperti Gema TAKBIR yang berkumandang semalam, sangat membahagiakan tapi berlalu begitu cepat, kehidupan yg pahit bila tidak di hiasi dengan senyuman mungkin sepahit kopi bila di sedu di pagi hari...pahit...pahit...dan pahit...lalu aku,kamu dan kita semua akan tahu betapa setiap detik itu sangat berarti dan sayang sekali klo kita tidak bisa memanfaatkannya,beribadah kepada ALLAH Menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya serta mengikuti ajaran Rasul kita Muhammad SallallAhu alayhe wassalam''Ketahuilah,bahwa sesungguhnya Dunia itu terlaknat ,dan terlaknat pula apa2 yang ada di dlm nya kecualai dzikir kepada Allah,apa2 yang mendekatkan diri padanya,orang yg mengajarkan Ilmu atau orang yg belajar Ilmu [ Hadist shahih di riwayatkan oleh At-Tirmidzi no;2322,Ibnu majah no;4112,Al-Baihagi dlm syu'abul imam no;1.1708 dan Ibnu Abi'Aashim dlm Az-Zuhd no;57]
Begitu banyak perumpamaan dan pelajaran yg memberi gambaran pada kita tentang arti hidup dan tujuan,dan betapa sedikitnya Ilmu dan amalan kita yg mengisi tiap detik dari kehidupan kita,akan kah kita bangga dngn apa yg kita punya ? ,apakah kita akan sombong dngn kemampuan kita? , akankah kita berpaling dari-Nya setelah kita mendapatkan semua apa yg kita inginkan?..AstagfirullAh...''jadilah orang yg wara',niscaya kamu menjadi manusia yg paling tunduk dan patuh ( Hr.Ibnu Majah, At-Tirmidzi,Al-Baihagi dan At-Thabrani)''
Kini sang mentari mulai menyembunyikan senyumannya, detik2 telah berlalu, tawa dan canda hanya tersisa di kalbu menghiasi ruang hati di kala Rindu pada Sosok yg terbaring di depan mataku...hanya untaian Do'a yg setiap kali terngiang di telingaku dan tetap bersarang pada fikiranku '' Tetap lah jadi bunga-bunga berduri yg selalu menebarkan keharumannya, berada di taman dan jadi hiasan dalam pagar''
 yaAllah ,sesungguhnya aku adalah hamba-Mu perempuan,kehormatanku ada di tangan-Mu,apa yg berlaku kepadaku adalah hukim-Mu,seimbangkanlah semua ketetapan-Mu kepadaku.
yaAllah hamba meminta di setiap nama menjadi milik-Mu,yg Engkau namakan diri-Mu dngn nama tersebut,nama yg Engkau ajarkan pada Mahkluk-Mu,yg Engkau turunkan Dalam Kitab-Mu,yg Engkau istimewakan dengannya dalam Ilmu ghoib di sisi-Mu,hamba mohon agar Al-Qur'an menjadi penyejuk dalam kalbuku dan cahaya di dadaku serta penawar kesedihanku ini,penghilang kesusahanku..Aamiin (Hadist dari: Abdullah bin Mas'ud).syawal,3- 1432 H~ Aish ~

Oleh : Meisyah Hanan

~ COREATAN ''IN AUNTUM'' ~



BismillAh...

Assalamualaikum cinta,Apa kbr ?

Apa kbr dngn hati yg blm pernah ku jumpa?

Apa kbr dngn hati yg msh dlm perjuangan nya demi menggapai ridho-Nya?

Apa kbr dngn setia dan kejujuran?

Cinta...,andai saja aku bisa mengungkap semua kata dan rasa dlm hati yg ku punya ini...,maka seribu lembar kertasun takkan cukup untukku menuangkannya.Bnyk sekali cinta,bnyk yg ingin ku ungkap secara langsung di hdp mu nanti.Andai kau th,ku hambar tana pengisi & pedulimu pd ku,andai sj kau th apa yg kurasakan ini untukmu...

Cinta bkn bernama keegoisan rasa,bukan yg mengucap“bgmn?” namun “aku mengerti”bkn “kamu dmn?” tp “aku disini” bukan“aku ingin kamu seperti ini...”akan tatapi“aku mencintaimu dngn apa adanya dirimu...”

Sepinya drku tnpa kau disn,hampanya hatiku krn ku th dngn nyata kau tak berada di sampingku,seringnya kau patahkan aku...,namun aku bukanlah seorang yg mdh menyerah,aku bertahan krn ada kajujuranku...untuk mengasihimu...,luka itu memang sakit cinta,akan tetapi lbh sakit lg jika aku membohongi dr ini.Mungkin aku bksa menggunakan dusta putihku,namun selama aku bs menjg kebaikan dlm jujurku,sungguh...demi Dia yg Maha Menghargai,ku akan berjalan disini tanpa ada paksa dr siapapun,dan yg utuh adalah hny ada nurani dan ht yg suci.

Ketika luka2 tlh mengering,selama itu pula aku haus untuk merindukanmu,un slm luka itu msh bsh dan msh pekat terasa ngilu di ulu hatiku.Cinta...

Maafkan aku cinta,maafkan aku,krn aku terlalu jujur pd perasaanku.Dan semua,semua...msh tetap utuh pd temat nya.Rasa yg berbaur,ada duka,ada kecewa,namun ada pula rasa percaya di antara sejuta raga,ada setitik cahya diantara gelapnya cakrawala.

Ketika semua terhempas krn sia2,maka kan ku coba pelajari kesedihan ini,kesakitan ini,kuanggap ini sbgai hadiah“Besar”-Nya.

Derita ini adalah Anugrah dan suatu kehormatan tersendiri bgku krn kekuasaan-Nya...

.Cinta...

Derita ini adalah anugrah dan suatu kehormatan tersendiri bgku diatasnya dan di bwh kekuasaan-Nya.Jiwa takkan pernah mengenal arti tegar jika ia hny datar merasakan perjalanan hdpnha.Hati takkan prnh mengerti sakit,jika ia selalu bhgia,Maha Suci Allah atas sgl rangkaian hdp yg semurna ini.

Dan Cinta...,kau membuatku bnyk bljrdlm sakitnya aku ketika aku terhujam mendekam dlm tebing bebatuan yg tajam.Kau membuatku mnjd orang“Besar ”dlm rasa kesyukuranku pd-Nya.Trma ksh cinta,kau membuatku mnjd jiwa yg sabar atas sgl penantian dan pengartian.secuil apapun itu harapan adlh tetap mnjd hrpan,dimn ia jg bs tmbh dr rs kcewa,dr rs luka,maka biarkanlah ia tumbuh mnjd dewasa dlm matangnya pemahaman.

Mungkin aku akan berdiri di atas rangkaian jerami yg sll ada di dpnku ktika ku berjalan,dan tiada lain adalah rs sabar ketike ku hrs membersihkannya,tiada lain dr rs Ikhlas ketika ku mrs lelah untuk merapikannya agar ia tak melukaiku.Namun ketika goresan luka itu ada,tiada lain pula rs bertahan dan pengupayaan untukku mengobatinya.Dan tiada lain dngn rs tulus aku melakukannya.

Cinta...,jikapun ada airmata,mk biarlah ia mnjd tmn sdhku untuk menyayangimu...jika ada sakit mendera,mk biarlah ia mnjd tmn sdtiaku dlm bertahan atas sgl kejujuranku pdmu.

Sungguh aku bersyukur,krn aku mengenal cinta,sekalipun aku tak pernah untuk memilikimu,sekalipun utuh yg kau punya tak hny untukku...jngn tnykan tentang kesedihan yg kaupun tak th cinta,jngn bertnya rs skt ku,bl kaupun tak merasakannya...aku memang mnusia biasa,yg tk smprna dan sering slh...namun rasa kshku tlh mengalahkan rs sktku,rs Asihku mengalahkan egoku dan sayangku tlh mampu mengobati luka2 itu

Cinta... dlm Sujudku pd-Nya ku titipkan doa dan pintaku...

Smg kau senantiasa dlm penjagaannya,smg kau sll di kshi dan disygi-Nya

Ku pinta pd-Nya agar Cinta-Nya sll untukmu

Repost from my NOTE ''CINTA''

Siapaun kamu yg akan jadi Suami ku kelak dngn seijin-Nya..
I wiil miss you with a lot of LOVE `SMILE`

Oleh : Meisyah Hanan

Tidak peduli


Saat terbangun dan masih bisa menghirup udara pagi, aku tidak peduli apakah yang kuhirup ini debu bercampur asap kenalpot kendaraan yang saling mendahului, atau yang kuhirup adalah busuknya bau got yang sudah sepekan mampat penuh sampah yang ga diangkat.

Ketika mie instan menjadi pengganjal perutku di tiap pagi hari, aku pun tidak peduli kalau nanti ususku akan membusuk karena formalin yang menumpuk, atau IQku jongkok karena kekurangan gizi. Setidaknya di siang dan malam hari ususku tidak ku ganggu dengan mie lagi, cukup beberapa teguk air keran yang menemani.
Kusapa lalu lalang ribuan kendaraan, tanpa peduli akan bahaya mengancam. Kutatap wajah wajah mewah tanpa peduli cibiran atau senyuman sinis yang diberikan. 

Ketika malam merayap naik, kubaringkan tubuhku di atas selembar Koran bekas di emperan toko dan lagi lagi aku tidak peduli dengan dingin malam yang menyelinap lewat pori pori, menusuk sampai ketulang sumsumku. 

Ketika mataku hendak terpejam, akupun tak peduli apakah ada yang masih peduli denganku.

Amang ikak

[26 Mei 2011]

Cinta abu abu



Jam didinding hampir menunjukan jam Sembilan malam, Umar dan dua kakaknya sudah terlelap di buai mimpi, tinggal Mutia yang masih berkutat dengan buku pelajaran sekolahnya. Malam ini terasa panas, gerah , biasanya ini pertanda akan turun hujan. Kupastikan satu persatu jendela dan pintu terkuci rapat, sambil menutup lelbaran kelambu kelambunya.

“ Ayah belum pulang ya bu…?” ,tanya Muti sambil terus menuliskan angka angka di bukunya.

“ Malam ini ayahmu lembur di kantor, katanya mau ada tinjauan dari pusat”. Jawabku singkat.

“ Jam berapa pulang ..?” , tanya nya lagi.

“ Paling bentar lagi juga pulang….” jawabku,” kamu belum ngantuk ya nduk, apa ga capek apa dari tadi kok belajar terus”,  tanya ku mencoba mengalihkan pembicaraan.

“ Kata pak agus buu…kalau mau pinter matematika minimal harus selesaikan sepuluh soal sekali duduk ”, jawab Muti sambil terus asyik dengan pena dan bukunya.

“ La ini sudah berapa soal yang kamu kerjakan” , sambil ku buka lembaran kertas yang penuh dengan kombinasi angka yang aku ga tau apa maknanya.

“ Eheheh….Matematika itu asyik lo bu, semakin dikerjakan semakin menantang” , seloroh Muti berapi-api. 

Mutia  memang menaruh perhatian dan ketertarikan lebih pada matematika, meski dia bukan yang terbaik di sekolahnya, namun semangatnya untuk mempelajarinya sangat gigih, sama sepertu ayahnya yang sangat gigih dalam menekuni pekerjaan yang di sukainya.

“ Sms ayah bu…minta belikan martabak telor ya..” , Pnta Muti sambil merapikan buku bukunya. 

“ Muti temenin ibu deh sampai ayah pulang..” bujuknya, seakan menebak pikiran yang ada di otaku.

“ Bukanya ibu ga mau ditemenin atau ibu ga mau smsin,  kayak ga tau di ayahmu saja, mana mau ayahmu beli makanan kayak gitu”, jelasku.

“ Bujuk dong bu…masak ayah ga sayang sama istri tercinta ..?”, canda Muti sambil berbaring manja di pangkuanku, diatas sofa diruang tamu.

“ Ayahmu itu ga mau beli yang begituan justru karena sayang sama ibumu, dan kamu serta adik adikmu itu, prinsip ayahmu itu uang harus disimpan, hemat dan jangan beli sesuatu yang tidak penting”

Dan memang prinsip inilah yang di pegang suamiku, pantangan baginya untuk beli jajanan mahal, dan seporsi martabak telor sudah termasuk barang mahal baginya.

“ Sekaliii aja bu…”, bujuk Muti lagi seakan ga mau menyerah…!!
Tok…tok…tok…!!!, 

“ Nah itu ayahmu pulang, bilang sendiri sana besok kalau pulang minta di beliin martabak telor” , sambilku beranjak untuk membuka pintu. 

“ Yaaah…kaan, ayah keburu pulang deh….eheheh”, Muti terkekeh sambil berlari masuk kekamarnya.

                                                                                                ***

  Bu..ayah kerja dulu ya”, sambil mengecup keningku.

“ Malam ini lembur lagi yah…”, selidiku…!!

“ Masih banyak yang belum beres bu, nanti deh ayah bilang sama bos untuk hari ini ayah biar bisa pulang cepat”, jawab suamiku sambil mencubit hidungku dan tersenyum genit dan mengerlingkan matanya kearahku.

“ Bu Muti pergi ya…”, sambil berlari dan meraih tangan kananku dan menciumnya.

“ Eeeiit…bentar, bentar…”, Sambil ku rapikan rambut Muti yang terselip di antara jilbab dan dahinya, “ Hati hati disekolah ya nduk, belajar yang bener”.

“ Iya buu…”. Jawab Muti sambil berlari masuk kemobil. Tio dan dimas pun sudah ngantri untuk mencium tanganku dan langsung masuk kemobil, sedangkan umar...eheheh, umar masih terlelap dengan bantal guling dan pempes pesingnya.

Sejenak aku tertegun menantap mobil hitam itu, mobil yang baru sebulan lalu terbeli oleh uang yang di kumpulkan suamiku, dan tentunya adalah hasil kerjanya selama ini. Aku menerawang jauh dimasa lalu, ya..sekitar sepuluh tahun yang lalu, masa masa sulit di awal pernikahan kami, jangankan sebuah mobil, sepiring nasi berdua di pagi hari sangat jarang menyertai kami. 

Kehidupan dikampung sangat sederhana, kalau tidak bisa dikatakan kekurangan. Hanya bekerja sebagai buruh bangunan, atau sesekali membantu tetangga memanen padi dimusim panen, atau mengambil pasir di sungai lalu dikumpulkan dan dijual dan bahkan terkadang tidak ada pekerjaan yang dikerjakan suamiku. Keadaan ini yang memicu suamiku uantuk mencoba mengadu nasib diibu kota.

Waktu itu dengan modal nekat, tanpa ketrampilan apalagi keahlian suamiku pergi kekota , kecuali sedikit ilmu akuntansi yang didapatnya ketika sekolah di SMEA, dan ternyata kejelian dan ketelitianya dalam menghitung  membuahkan hasil, awalnya ketika seorang mandor bangunan meminta bantuan suamiku untuk membuatkan rekap pembelian material tempat suamiku buruh bangunan di kota. Lalu perkenalanya dengan seorang kontraktor yang menjadikan suamiku sebagai orang kepercayaanya untuk menjadi sekertaris pribadinya sehingga  merubah nasib kami, setidaknya suamiku tidak lagi bermandi peluh dan beratap panasnya sinar matahari.

Hanya berselang enam bulan kemudian, aku dan muti yang waktu itu masih berusia enam bulan di boyong kekota, bersama mengarungi hidup serasa lebih bermakna, menikmati setiap deburan ombak dan tiupan anging samudra kehidupan, bersama mengarungi dan berlayar dengan biduk kecil ini.

“ Buu…ehek…eeeaaa”, panggil umar sambil merengek terbangun dari tidurnya. Rengekanya dari dalam kamar membuyarkan lamunaku, memaksakau menyeka sebutir air mata yang menggantung dipelupuk mataku.
“Mandi yuk nak,…sudah itu kita sarapan lalu main ya…” bujuk ku sambil menggendongnya kekamar mandi.

                                                                                                ***

“ Apa mas….?”, lidah ku tercekat, nafasku tersengal seperti  ada yang mecekik leherku dari belakang. Apa yang diucapkan suamiku bagaikan petir yang menyambar, suaranya memekakkan telingaku bagaikan halilintar yang mengelegar, seakan akan plafon dan atap rumah runtuh dan menimpaku karena  guncangan gempa bumi.

“ Sabar asih, denger dulu penjelasan mas…”, suamiku memegang erat tangaku, dan menatap tajam mataku. 

“ Apa salahku mas, apa kekurangaku…?? Empat anak sudah kuberikan untukmu, lalu apa lagi…?, Sedikit kutahan perkataanku yang mulai terlarut emosi, kuatir terdengar anak-anak yang beru  tertidur. Pun suaraku mulai tersendat alur nafas yang tak teruatur, buliran hangat pun mulai membasahai kedua pipiku.

“ Bukan itu masalahnya…asih begitu berharga dimata mas, tidak ada salah yang asih lakukan, dan mas juga masih berharap asih akan melahirkan lagi anak buat mas,  tapi mas juga bersimpati padanya, dan dia juga sangat mengharap cinta kasih dari mas..”. Aku hanya diam, sambil terus memenuhi tempat sampah dengan tisu yang menampung air mataku.

“ Percayalah asih…asihlah yang pertama di hati mas, dan cobalah berbagi dengan orang lain percayalah hidup ini akan semakin indah”, rayu suamiku mencoba meyakinkau .

“ Siapa wanita itu mas…”, kuberanikan diriku untuk bertanya..!!, mas yanto terdiam sesaat, sepertinya dia ragu untuk mengatakan siapa wanita yang hendak dinikahinya. 

“ Dia wanita transgender…”…!!!

“ Apaaa….waria maksud mas ..??!!” , Mas yanto mengangguk, Aku kuasa lagi, aku berdiri dari kursi tempat duduku, mataku terbelalak menatap mas yanto yang tatapanya tertunduk kelantai, sambil kedua telapak tanganku merapat di mulutuku. Hampir –hampir jantung berhenti berdetak dan ini terlepas dari tempatnya. 

Aku berlari keluar kamar, lalu masuk kekamar mandi dan kukunci dari dalam. Kubiarkan dingin air ini mengguyur seluruh tubuhku, kubiarkan tiap tetesnya merasuk kedalam pori-pori kulitku, dengan harapan melunturkan setiap titk gelap dosa dan kesalahanku, aku pasrah, aku lemah, aku tersedu.
                                                                                                ***
Tidak ada pilihan lain yang bisa aku ambil, meski hal ini bisa jadi sebuah bom waktu yang akan meledak dan menghancurkan kehidupan keluargaku. Aku hanya memikirkan anak-anaku, aku tidak mau mereka jadi korban dari perceraianku, biarlah hati ini yang menahan sakit akibat luka dalam yang membiru. 

Sebenarnya keadaan ini menjadikanku serba salah, aku tidak mau dibilang istri durhaka yang menolak suami untuk menikah lagi, karena jelas sekali ini di bolehkan dalam islam, setidaknya ini lah keyakinanku. Namun disisi lain mas yanto menikah bukan dengan seorang wanita sungguhan, dia adalah wanita peralihan, orang bilang waria, banci atau apalah yang sering disebutkan orang-orang. 

Bulan depan mas yanto akan menikah, dan sungguh ini bukanlah seperti kisahnya icha dan umar, mas yanto sadar dan tau bahwa dia adalah seorang transgender, entah setan apa yang menyusup di otak mas yanto sekarang ini. Dan akupun hanya bisa diam, diam dari rencana bohong suamiku sendiri, berbohong pada pihak KUA, berbohong pada anak-anaku, dan berbohong pada nuraniku sendiri, dan bahkan aku jadi bimbang apakah aku masih punya nurani.

Namanya adalah Meisyah, begitulah dia memperkenalkan dirinya padaku sepekan lalu. Sekilas memang tiada cela baginya untuk menjadi seorang wanita, wajah putih berseri di balut lebarnya jilbab yang menjulur sampai menutup dadanya, kata-katanya yang teratur rapi lembut dan sopan seakan dia adalah wanita cerdas dan berpendidikan. Dan memang bukan isapan jempol, dia adalah lulusan S1 terbaik jurusan ekonomi di salah satu perguruan tinggi negeri di kota ini. 

Yah…aku akui dari beberapa sisi aku kalah telak dibandingnya, aku hanya wanita kampung, memakai jilbab pun baru beberpa bulan yang lalu itupun atas dorongan anak sulungku. Pendidikan tidak ada yang bisa ku banggakan dihadapanya, aku yang hanya lulusan sekolah dasar tidak ada seujung kukunya di bandingnya. Namun setidaknya satu hal yang aku banggakan yang tidak dia miliki, aku adalah wanita asli dan dia adalah abal-abal.

Amang ikak
[12 Juni 2011]