Sabtu, 19 November 2011

Ngelimbang [puisi]


Separuh tubuh terendam peluh
Mata memerah menahan desah
Panas mentari bukan sebab gelisah
Akal tertutup lembaran kertas merah

Deru mesin pengisap  tidak lagi bising
Seharian berendam tidak jadikan kepala pusing
Mendekam, mengasa sisa tailing
Memisah biji hitam dari benda asing

Bermodal sebuah piring
Tangan bergoyang tiada lelah
Mata tersenyum biji hitam tertampung
Menyambut renyah senyum pengumpul timah

Amang ikak

[27 Mei 2011]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar