Melintasi catatan waktu, menepis
Galau jiwa yang terkikis
Kemandirian semu, semakin anarkis
Langkah kaki penuh sinis
Hati dan jiwa menunggu, berbaris
Mempertahankan idealis
Tersenyum lirih, mengais
Semu cumbuan masa lalu penuh teoritis
Menyibak kelam jiwa, menangis
Merobek, beteriak histeris
Palingkan mata, bibir meringis
Menghalau kepongahan bengis
Amang ikak
[28 Mei 2011]
[28 Mei 2011]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar